![]() |
Cover Non Real |
Malam hari..
Ansyori
: (mengetuk pintu)” selamat malam”
adi
: “Ia ia, tunggu sebentar ga sabaran banget sih”
Ansyori : “Padahal gue cuma ngetuk satu kali, malah marah marah
nih anak”
aadi
: “Eh, Ansyori “(terkejut lalu menunjuk)
Ansyori : “Eh, Ansyori juga . Eh adi maksudnya” (menunjuk adi)
adi
: ” Ah,
masuk masuk”
Ansyori : ” Lo ga nyuruh gue duduk apa?”
adi
: “Yah, lo kan biasanya langsung duduk aja”
Ansyori : “Haha Ya deh”
Mereka berbincang tentang kematian orangtua adi,
hingga adi memutuskan untuk tinggal di baubau
bersama Ansyori dan berangkat besok pagi. Keesokan
pagi, Ansyori sedang bersiap siap untuk berangkat sambil
menonton TV “
Kupinangkau dengan Bismillah “ ,
sedangkan Hari baru bangun
Ansyori : “Wooy keebo !! Buruan mandi, ntar ketinggalan
kereta lagi”
Hari
: “Iye, (sambil
garuk kepala) eh ni pilem bagus juga (sambil melihat
TV)”
Ansyori : “Buruaan. .!!”
Hari berjalan
ke kamar mandi,setelah selesai berkemas mereka segera berangkat ke stasiun dan
naik kereta ke Jakarta.
Dirumah Ima, Ima pulang
dengan wajah cemberut.
Mami : “Ko ga baca salam? Pikun ya?”
Ima
: “Au ah” (sambil
jalan ke kamar)
Mami : “Ni anak ditanya baik baik malah jawab marah, Ima kenapa
sih?”
(bertanya
ke Indah dan Alma)
Indah
: “Emm.. gini Tan,
eem.. lo aja deh yan yang bilang” (sambil berbisik ke Alma)
Alma : “Gini tan, tadi kan Ima lagi ngomong sama
Billy, trus mereka berantem kayaknya mereka putus deh”
Mami
: “Billy? Ikan bilis maksudnya?”
Indah
: “Bukan bilis, tapi
Billy Tan. B – I – L –L – Y” (sambil mengeja)
Mami : “Oh gitu, kasihan juga . Gimana
kalau kita hibur Ima?”
Alma
: “Tapi caranya?”
Indah
: “Kita masuk aja
dulu ke kamar”
Beberapa
saat kemudian terdengar suara penjual biskuit kesukaan Ima. Ia pun langsung
keluar untuk membeli biskuit sedangkan Hari yang berprofesi sebagai penjual
biskuit dikampung, langsung dagang di sekitar kontrakan Ansyori
Hari
: “Biskuit biskuit, biskuit murah biskuit enak beli neng
beli buk murah murah”
Ima
: “Bang bang, bang
biskuit” (dengan irama manja)
Hari
: “Ia
neng” (sambil membawa gerobaknya ke arah rumah Ima)
Ima
: “Kok loh sih? Bukan abang yang biasa” (heran
dan kaget)
Hari
: “Abang
yang mana ya neng? Oh, saya mah orang baru atuh neng”
Ima
: “Orang baru, emm
gue beli yang ini deh. Berapa?”
Hari
: “8 ribu aja neng”
Ima
: “Nih uangnya,
kembaliannya ambil” (ketus)
Hari
: “Bukannya
uangnya cukup neng ?” (sambil memandangi wajah Ima yang cantik jelita)
Ima
: “Nah itu lo
tau” (sambil berjalan ke rumah)
Hari
: “Uh jantung
gue, deg deg seer kayak es doger”
Ima lalu
masuk ke rumah
Mami : “Udah siap beli biskuit nya?”
Ima
: “Udah, tapi Mi
penjualnya beda dari yang biasa. Katanya sih pedagang baru”
Indah
: “Yaudah, ngapain
itu dipikirin”
Alma
: “Ga penting juga”
Ima
: “Ia juga yah”
Mami : “Udah sore, kalian ga pulang?”
Ima
: “Ih Mami mau
ngusir mereka?” (marah)
Mami : ”Bukan gitu, ntar orangtua mereka nyariin”
Indah
: “Kar, Tan kami
pulang dulu ya”
Alma
: “Sampai jumpa
besok jangan sedih lagi ya , dont miss me”
Mami : “Titi dj ya”
Malamnya Hari curhat
sama Ansyori tentang Ima, dia suka pada pandangan pertama
kepada Ima.
Hari
: “Syor, lo tau
ga cewek manis diblok sebelah?”
Ansyori : “Cewek yang mana? “
Hari
: “Itu, cewek yang
tinggal di rumah gede warna coklat? Rumahnya aja bagus apalagi orangnya
duuh”
Ansyori : “Oh, itu namanya Ima dia
temen sekampus gue” (sambil
mengingat) Kenapa?
Hari
: “Yah
lo, masa ga ngerti sih?”
Ansyori : “Jangan bilang lo suka sama dia”
Hari
: “Tapi
kenyataanya ia tuh”
Ansyori : “Ha? Yakin lo?”
Hari
: “Kenapa? Karena
gue seorang penjual biskuit, ada larangan?” (sedikit membentak)
Ansyori : “Ya ga masalah sih “
Hari
: “Lo
harus bantuin gue buat deket sama Ima ok? “(seraya jalan ke kamar
untuk tidur)
Ansyori : “Gue ga yakin ini berhasil” (sambil
mengikuti Hari)
Hari
: “Gue
denger (berbalik), mmm.. gimana kalau gue ikutan aja ke kampus lo
?”
Ansyori : “Ga!!” (marah dan masuk ke kamar)
Hari bingung dan mengikuti
Dikampus..
Ansyori sedang
asik mengobrol dengan Indah dan Alma, mereka sahabatan sejak
dari SMA.
Sedangkan Ima latihan vocal. Tiba
tiba muncul Hari dari kejauhan
Hari
: “Hai “(tanpa
rasa bersalah)
Indah dan Alma : “Hai..”
Ansyori : “Lo ngapain? Ko bisa nyampe disini?” (setengah
berbisik)
Alma
: “Ini
siapa Beng?”
Ansyori : “Ini temen gua di kampung, dia baru
pindah ke sini
namanya Hari. Hari ini Alma dan Indah”
Anya : “Oh
gitu, ko bisa di kampus ini? Kuliah disini juga?”
Hari
: “Ga, gue
kesini buat nyari Ima”
Alma
: “Ima? Ada hubungan apa lo
sama Ima?”
Hari
: “Gue
suka sama Ima” (semangat)
Indah
: “Gila banget
nih orang, langsung bilang suka ckckck”(bergumam)
Ansyori menjelaskan kenapa mereka bisa bertemu
dan Hari memaksa Indah dan Alma untuk membantu
dia mendapatkan Ima.
Hari
: “Yan,
bisa bantu gue kan?” (sok akrab)
Alma
: “Emm, gimana yah?”
Indah
: “Iya aja,
daripada Ima frustasi karena diputusin Billy. Kan ada
penggantinya”
Alma
: “Tapi masa
tukang biskuit gini?”
Ansyori : “Plis, bantuin temen gue ini” (sedikit
memelas)
Indah dan Alma : “Oke lah” (ragu
ragu)
Hari
: “yey, makasi
temen temen”
Rencana telah disusun, ketika
Ima lewat Hari menghampiri Ima.
Hari
: “Hei,
kamu eneng yang beli biskuit kemaren ya?”
Ima
: “Iya,
kenapa?”
Hari
: “Eh
kemarin uang kamu jatuh , jadi sekarang aku ingin mengembalikannya”
Ima
: “Oh, makasih. Untung yang nemuin orang yang jujur kayak kamu (didalam
hati Ima
bergumam,
ternyata masih ada ya orang baik kayak dia walaupun dia miskin), oh ya nama
gue Ima” (mengulurkan
tangan)
Hari
: “Nama
gue Hari, kamu mau pulangkan? Bareng yuk . .”
Ima
: “Ga deh, aku
kalau pulang dijemput mami “
Hari
: “Ya
udah, sebelum mami kamu datang bolehkan aku nemenin nunggu”
Ima dan Hari semakin akrab, dan
ketika Mami Ima datang
Mami : “Ima, ngapain sih duduk berdua sama dia?” (melihat
Hari dengan sinis)
Ima
: “Ga ada
salahnya kan Mi? Hari anaknya baik kok”
Mami : “Tapi kan dandanannya kayak gitu, beda banget sama
kamu. Ga pantes (emosi) ayo pulang” (menarik Ima ke
mobil)
Ima
: “Hari,
maaf ya”
Hari
: “Iya, ga
apa kok” (tertegun)
Walaupun cinta berat di orang tua , tetapi kedekatan Hari dan Ima membuat
mereka makin cinta,
namun hubungan mereka sangat ditentang mami Ima.
Alma
: “Tok tok tok” (mengetuk pintu)
Mami : (membuka pintu) “Ia, eh Alma
dan Indah.”
Indah
: “Imanya ada
kan Tan?”
Mami : “Ada didalam, silakan masuk”
Alma
: ”Makasih Tan..”
Tiba-tiba Hari datang
Alma
: (berbisik
ke Mami) “Tan , kami lagi ngejodohin cowok ini sama Ima”
Indah
: “Naaah itu Hari”
Mami : “Apaa ?? Tukang biskuit ini ??”
Hari
:” Eh mami “(nyalamin
Mami)
Mami : (melepaskan tangan secara paksa)
Hari
: “Nih souvenir
dari Arab” (sambil memegang kaleng biskuit)
Mami : “Apaan dari arab ? Warung sebelah aja ada biskuit
murahan gini”
Ima : “Eh Harii , udah lama ? Yok capcuuss”
Alma
: “Kami pergi dulu
Tan”
Indah
: “Bye Taan”
Mami
: “Eh, Ima kamu ga boleh pergi sama tukang biskuit itu!!”
Ima : “Yok cepetan kabur”
Hari
: “Ga, kita ga
boleh kabur kabur gini. Aku serius sama kamu aku rela kok dimarahin sama
mami
kamu. Ini demi cinta kita”
Ima : “Tapi..”
Mereka pun masuk ke rumah
Mami
: “Eh kamu berani ya bawa kabur anak saya”
Hari
: “Ga Tante,
kami ga mau kabur. Kami justru akan membuktikan kesungguhan kami”
Mami : “Ga, Mami ga setuju”
Ima : “Tapi aku cinta bang Hari mi ..”(memegang tangan
Hari)
Mami : “Cinta? Ngerti apaan kalian tentang cinta?”
Alma
: “Kenapa sih Tante
tentang hubungan mereka?”
Mami : “Jelaslah, kerjaannya aja cuma dagang biskuit mana
mungkin sama Ima anak
konglomerat
kaya..”
Hari
:”Baik Tan,
saya akan membuktikan kalau saya pantas dengan Ima” (emosi)
Mami : “Heh, buktiin aja” (sombong)
Hari meninggalkan
rumah Ima ia benar benar tersakiti karena kata kata
Mami Ima sementara di
rumah Ima .
Ima
: “Mi, plis
terima Hari” (memohon)
Mami : (hanya diam)
Indah
: “Tolong Tan, Tante
ga kasian liat Ima”
Alma
: ”Hari itu
cowok yang baik yang bisa menjaga Ima”
Mami : ”Oke, kalau dia bisa membuktikan kalau dia bisa
membahagiakan Ima”
Keesokan harinya , Hari kembali berjualan biskuit , ia
tak mengenal kata pantang mundur
Hari
: “Eh gue punya
taktik baru supaya dagangan gue cepet laku”
Ansyori : “Gimana ?”
Hari pergi berjualan
dan Ansyori melihatnya dari kejauhan
Hari
: “Biskuit
Biskuiit , yok semua beli biskuit , ayo kita semua makan biskuit” (goyang
biskuit)
Ansyori : “Waah ide bagus nih upload Youtube aah”
Ansyori : (menghampiri Hari) eh Hari ,
gua cabut dulu yah , eh ide lo boleh juga”
Beberapa minggu kemudian tepatnya pada pagi hari , banyak
orang2 berkumpul di depan kost Ansyori dan Hari . Tiba –
tiba datang panggilan dari berbagai perusahaan biskuit dan mengajaknya untuk
bergabung bersama dia karena melihat video goyang biskuit yang di upload
oleh Ansyori. Akhirnya Hari bergabung dengan perusahaan “BaJay”
Bakrie Jay .
Alma dan Indah menghampiri
kontrakan Hari dan….
Alma : “Ngapain sih Hari? Kontrakan lo mau dibakar yaa ?”
Hari
: “Enak aja lu
, sekarang gue udah jadi pemilik perusahaan terkenal sejagat desa “BaJay”
Bakrie Jay”
Indah
: “Seriuuss ??”
Hari
: “Yaelah ga
punya internet ya ? NDESHO ! “
Alma : “Emm, berarti lo udah bisa dong ngebuktiin sama
Maminya Ima kalau lo itu udah
terkenal”
Indah
: “Dan lo bisa
dapetin restunya Mami Ima”
Hari
: “Oh ia, kita
langsung ke rumahnya Ima aja yok”
Indah dan
Alma sampai dirumah Ima dengan nafas terengah engah
Indah
: “Tante tante”
Alma : “Tante udah tau kan kalau pacarnya Ima , Hari udah
terkenal dan punya BaJay”
Mami : ”BaJay?”
Anya : “Iya, itu Bakery Jay. Pemilik Perusahaan
terkenal itu , Tan”
Dihalaman
depan rumah Ima terdengar suara ribut
Hari
: “Ima Ima”
(berlari lari)
Ima : “Bang Jay” (menengok melalui jendela)
Mami
: “Itu kenapa sih ribut ribut diluar?”
Ima
: “Kita keluar aja
Mi (Ima dan mami berjalan ke luar) Ima membuka pintu”
Hari
: (berlutut) “Ima, kupinang kau dengan biskuit” (sambil melirik ke arah Mami Ima)
Mami : “Mami setuju kok”
Ima : “Aaa, makasi Mi” (senyum bahagia)
Akhirnya Hari dan Ima mendapatkan
restu dari Mami Ima dan hidup bahagia. Cinta tak perlu hal hal yang
besar, mewah, dan elegan, cinta dapat dimulai dari hal yang kecil seperti
biskuit yang dibutuhkan hanya ketulusan cinta saja .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar