Minggu, 29 Juni 2014

PENGORBANAN SEORANG SAHABAT



PENGORBANAN SEORANG SAHABAT

Hari ini adalah hari ulang tahun sahabatku, “Rina”.Dia, terlihat bahagia karena orang tuanya memberinya hadiah yang indah.Sedangkan, teman-teman juga memberinya banyak hadiah.
Tapi, diulang tahunnya kali ini aku tidak bisa memberinya apa-apa. Karena, keluargaku sekarang sedang kesulitan ekonomi .Aku berharap agar Rina mengertikeadaanku sekarang.
Dan, ternyata Rina mengerti keadaanku sekarang. Rina memang sahabat yang paling baik yang pernah aku miliki.

Beberapa hari kemudian, Rina pun jatuh sakit.Aku ingin menjenguknya di rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit, ibu Rina berkata, “Rina sakit parah dan kemungkinan sudah tidak ada harapan untuk hidup lebih lama”.Dia terserang penyakit yang sangat parah dan tidak ada kemungkinan untuk sembuh. Satu persatu organ tubuhnya rusak dan butuh donor yang cocok untuknya.
Aku pun sedih melihat sahabatku harus menanggung sakitnya sendiri.Aku mencoba untuk pergi kelaboratorium untuk tesapakah organ tubuhku cocok untuk Rina.Aku ingin melihat sahabatku hidup sehat dan bahagia seperti dulu lagi.Aku mencoba membantunya sebisa yang aku bisa.

Tenyata, hasil tesnya cocok dan aku meminta izin kepada ibu untuk mendonorkan organ tubuh ku pada Rina.Tapi, ibu tidak menyetujui keputusanku, karna ibu tidak ingi apabila nanti akibatnya terjadi padaku. Karena ibu sangat sayang padaku dan tidak ingin terjadi apa-apa denganku.Tapi, aku sangat ingin mendonorkan organ tubuhku pada Rina. Aku berusaha meyakinkan ibu agar ibu menyetujui keputusanku.
Dan akhirnya, ibu mengerti betapa Rina sangat membutuhkan donor itu.Tapi, ibu juga kelihatan kurang ikhlas.”Tapi, ini demi Rina bu...” ucapku.”iya nak ibu mengerti perasaan mu.Tapi apakah tidak bisa menggunakan cara yang lain nak...??”jawab ibu. ”Ayolah bu...!!”ucapku. ”Yaudah, terserah padamu ibu sudah mengingatkan mu pokoknya..”jawab ibu.

Setelah mendapat persetujuan ibu, keesokan harinya pun aku langsungd iperbolehkan untuk pergioperasi. Alhamdulillah, operasi berjalan lancar dan selamat. Organ tubuh kusekarang berada di dalam tubuh Rina. Kami, berdua merasa senang karena operasinya lancar.
Satu hari, dua hari, rasanya badan masih terasa sehat.Tapi lama kelamaan badan semakin hari semakin lemas dan sering juga sakit. ”Apakah ini akibat dari operasi kemarin..??” tanyaku dalam hati.  Akhirnya aku harus menanggung hidupku di atas kursi roda,
karena aku sudah tidak sanggup lagi untuk berjalan.

Hari demi hari telah berganti, aku sudah mulai beranjak remaja. Sekarang aku sudah bersama dengan orang yang menyayangiku, yaitu “Roni”.Roni sangat sayang padaku dan aku pun juga sangat sayang padanya.Tapi, disisi lain Rina juga mencintai Roni.Aku pun bingung di antara dua pilihan.Disisi lain aku sayang dan mencintai Roni tapi, disisi lain juga aku sangat sayang dan merasa kasihan pada Rina.

Akhirnya, aku putuskan untuk merelakan Roni bersama Rina.Tapi, Roni membantah keputusanku. ”Ron...kamu sayang sama akukan..?? kalau kamu sayang sama aku kamu harus mau sama Rinaya..??” ucapku pada Roni. ”Tapi Rani, aku sangat mencintaimu, aku gak bisa bohongi perasaanku.Aku sangat sayang sama kamu, aku sudah terlanjur jatuh cinta sama kamu..”jawab Roni. ”Roni, aku ini punya penyakit yang parah..aku juga tidak bisa membebankan kamu untuk mendorong aku terus.. lebih baik kamu sama Rinaya. Dia cantik, dia pintar, dia baik hati juga.” sambungku. (Roni memegang kedua tangan Rani) ”Rani, walaupun kamu sakit, aku tetap sayang padamu.Aku cinta kamu apaadanya. Sungguh, aku ndak bohong..!!” jawabRoni. “udahlah Roni...Kamu sama Rinaaja..” Jawabku.

Aku pun pergi meninggalkan Roni dengan menangis.”Roni, maafkanaku.Sesungguhnya aku juga tidak ingin kamu bersama dengan Rina.Tapi, ini demi Rina...” Ucapku dalam hati.
“Rani...,Raniiiiii kamu mau kemana..” teriak Roni. ”Baiklah jika ini mau mu.Aku akan turuti mau mu. Tapi dengarkan aku Rani, aku akan tetap sayang padamu..”sambung Roni.

Keesokan harinya, Roni pun menyatakan cintanya pada Rina dihadapanku.Aku pun senang walaupun hatiku sangat sakit dan sakit.Aku pun mengatakan selamat kepada mereka berdua.Wajahku terlihat bahagia padahal hatiku menangis.Hatiku menangis tak masalah buatku, yang penting sahabatku bahagia.

Hari demi hari berganti, aku pun terus belajar mulai dari pelajaran yang aku terima di sekolah karena sebentar lagi ujian kelulusan.Aku berjanji akan melupakan kejadian yang telah berlalu.

Setiap Rina meminta bantuan selalu aku bantu karena, aku tidak ingin dia merasa sedih. Aku ingin Rina selalu bahagia walaupunnya wataruhannya.Tapi, megapa Rina tidak pernah membantuku sejak dia bersama Roni.Seakan-akan dia sudah lupa sama sahabatnya sendiri. Saat aku terjatuh Rina seakan-akan tidak mengerti bahwa aku terjatuh. Tapi itu sudah aku anggap sebagai cobaan dalam persahabatan.

Setahun telah berlalu .Aku sudah lulus dari SMA. Tapi, sayang ya aku tidak bisa melanjutkan sekolah ku ketingkat yang lebih tinggi.Karena sakit ku kini makin parah.Semenjak aku mendonorkan organ tubuhku, aku menjadi sakit sakitan.Kini yang aku bisa hanya mengurung diri di dalam rumah dan  tidak pernah keluar rumah. Roni pun selalu memberiku semangat untuk sembuh. Tapi, rasanya sudah tidak mungkin lagi untuk aku sembuh.
Dua tahun berlalu .Rani pun meninggal dunia. Roni pun menangis menyesali kenapa dia harus menuruti kemauan Rani dulu. “Seandainya aku sekarang bersama Rani, Aku akan coba membuat dia bahagia di akhir hidupnya.Tapi, kini sudah terlambat bagi ku untuk melakukan itu” ujar Roni dalam hati.

Rina pun juga menyesal.”seharusnya aku tidak menerima organ tubuhnya dulu” ucap Rina. ”Seharusnya aku yang ada di dalam sini, bukan kamu Ran... Maafkanaku ya Rani, seandainya aku tidak menerima donor tubuhmu, kamu tidak akan seperti ini. Aku sangat benci pada diri kusendiri.., maafkan aku ya Rani..”sambung Rina.
“Sudahlah Rina..Kita tidak boleh menyesali kepergiannya.Ini sudah rencana-Nya yang di atas, syukuri saja apa yang terjadi” Jawab Roni.Akhirnya, Rina menyadari ini sudah jalan hidup Rani.Rina hanya bisa mendo’akan Rani disana.
“Terimakasih Rani..Atas pengorbananmu, aku dapat hidupbahagia.Sekalilagi, terima kasih” Ucap Rina..


 ciptaan : Muhamad Syawallandra
                                                           

Sabtu, 28 Juni 2014

DREAM BELIEVE AND MAKE IT HAPPEN: KUPINANG KAU DENGAN BISKUIT

DREAM BELIEVE AND MAKE IT HAPPEN: KUPINANG KAU DENGAN BISKUIT: Cover Non Real Disebuah perkampungan hiduplah seorang anak yang baru saja ditinggalkan oleh orang tuanya karena kecelakaan yang merengg...

DREAM BELIEVE AND MAKE IT HAPPEN: KUPINANG KAU DENGAN BISKUIT

DREAM BELIEVE AND MAKE IT HAPPEN: KUPINANG KAU DENGAN BISKUIT: Cover Non Real Disebuah perkampungan hiduplah seorang anak yang baru saja ditinggalkan oleh orang tuanya karena kecelakaan yang merengg...

KUPINANG KAU DENGAN BISKUIT

Cover Non Real
Disebuah perkampungan hiduplah seorang anak yang baru saja ditinggalkan oleh orang tuanya karena kecelakaan yang merenggut nyawa orangtuanya. Namanya adi anak yang baik rendah hati dan penuh semangat selalu membantu orangtuanya dengan berjualan biskuit. semenjak kematian orang tua adi, Ansyori sahabat adi dari baubau datang untuk menghibur adi.
Malam hari..
Ansyori  : (mengetuk pintu)” selamat malam”
adi       : “Ia ia, tunggu sebentar ga sabaran banget sih”
Ansyori  : “Padahal gue cuma ngetuk satu kali, malah marah marah nih anak”
aadi       : “Eh, Ansyori “(terkejut lalu menunjuk)
Ansyori  : “Eh, Ansyori juga .  Eh adi maksudnya” (menunjuk adi)
adi       : ” Ah, masuk masuk”
Ansyori  : ” Lo ga nyuruh gue duduk apa?”
adi       : “Yah, lo kan biasanya langsung duduk aja”
Ansyori  : “Haha Ya deh”
Mereka berbincang tentang kematian orangtua adi, hingga adi memutuskan untuk tinggal di baubau bersama Ansyori dan berangkat besok pagi. Keesokan pagi, Ansyori sedang bersiap siap untuk berangkat sambil menonton TV “ Kupinangkau dengan Bismillah “ , sedangkan Hari baru bangun
Ansyori  : “Wooy keebo !! Buruan mandi, ntar ketinggalan kereta lagi”
Hari       : “Iye, (sambil garuk kepala) eh ni pilem bagus juga (sambil melihat TV)”
Ansyori  : “Buruaan. .!!”
Hari berjalan ke kamar mandi,setelah selesai berkemas mereka segera berangkat ke stasiun dan naik kereta ke Jakarta.
Dirumah Ima, Ima pulang dengan wajah cemberut.
Mami  : “Ko ga baca salam? Pikun ya?”
Ima    : “Au ah” (sambil jalan ke kamar)
Mami  : “Ni anak ditanya baik baik malah jawab marah, Ima kenapa sih?”
(bertanya ke Indah  dan Alma)
Indah    : “Emm.. gini Tan, eem..  lo aja deh yan  yang bilang” (sambil berbisik ke Alma)
Alma  : “Gini tan, tadi kan Ima lagi ngomong sama Billy, trus mereka berantem kayaknya mereka putus deh
Mami  : “Billy? Ikan bilis maksudnya?”
Indah    : “Bukan bilis, tapi Billy Tan. B – I – L –L – Y” (sambil mengeja)
Mami  : “Oh gitu, kasihan juga . Gimana kalau kita hibur Ima?”
Alma    : “Tapi caranya?”
Indah    : “Kita masuk aja dulu ke kamar”
Beberapa saat kemudian terdengar suara penjual biskuit kesukaan Ima. Ia pun langsung keluar untuk membeli biskuit sedangkan Hari yang berprofesi sebagai penjual biskuit dikampung, langsung dagang di sekitar kontrakan Ansyori
Hari       : “Biskuit biskuit, biskuit murah biskuit enak beli neng beli buk murah murah”
Ima    : “Bang bang, bang biskuit” (dengan irama manja)
Hari       : “Ia neng” (sambil membawa gerobaknya ke arah rumah Ima)
Ima   : “Kok loh sih? Bukan abang yang biasa” (heran dan kaget)
Hari       : “Abang  yang mana ya neng? Oh, saya mah orang baru atuh neng”
Ima    : “Orang baru, emm gue beli yang ini deh. Berapa?”
Hari       : “8 ribu aja neng”
Ima    : “Nih uangnya, kembaliannya ambil” (ketus)
Hari       : “Bukannya uangnya cukup neng ?” (sambil memandangi wajah Ima yang cantik jelita)
Ima    : “Nah itu lo tau” (sambil berjalan ke rumah)
Hari       : “Uh jantung gue, deg deg seer kayak es doger”
Ima lalu masuk ke rumah
Mami  : “Udah siap beli biskuit nya?”
Ima    : “Udah, tapi Mi penjualnya beda dari yang biasa. Katanya sih pedagang baru”
Indah    : “Yaudah, ngapain itu dipikirin”
Alma    : “Ga penting juga”
Ima    : “Ia juga yah”
Mami  : “Udah sore, kalian ga pulang?”
Ima    : “Ih Mami mau ngusir mereka?” (marah)
Mami  : ”Bukan gitu, ntar orangtua mereka nyariin”
Indah    : “Kar, Tan kami pulang dulu ya”
Alma    : “Sampai jumpa besok jangan sedih lagi ya , dont miss me”
Mami  : “Titi dj ya”
Malamnya Hari curhat sama Ansyori tentang Ima, dia suka pada pandangan pertama kepada Ima.
Hari       : “Syor, lo tau ga cewek manis  diblok sebelah?”
Ansyori  : “Cewek yang mana? “
Hari    : “Itu, cewek yang tinggal di rumah gede warna coklat? Rumahnya aja bagus apalagi orangnya duuh”
Ansyori  : “Oh, itu namanya Ima dia temen sekampus gue” (sambil mengingat) Kenapa?
Hari       : “Yah lo, masa ga ngerti sih?”
Ansyori  : “Jangan bilang lo suka sama dia”
Hari      : “Tapi kenyataanya ia tuh”
Ansyori  : “Ha? Yakin lo?”
Hari       : “Kenapa? Karena gue seorang penjual biskuit, ada larangan?” (sedikit membentak)
Ansyori  : “Ya ga masalah sih “
Hari       : “Lo harus bantuin gue buat deket sama Ima ok? “(seraya jalan ke kamar untuk tidur)
Ansyori  : “Gue ga yakin ini berhasil” (sambil mengikuti  Hari)
Hari       : “Gue denger (berbalik), mmm.. gimana kalau gue ikutan aja ke kampus lo ?”
Ansyori  : “Ga!!” (marah dan masuk ke kamar)
Hari bingung dan mengikuti
Dikampus..
Ansyori sedang asik mengobrol dengan Indah dan Alma, mereka sahabatan sejak dari SMA. Sedangkan Ima latihan vocal. Tiba tiba muncul Hari dari kejauhan
Hari       : “Hai “(tanpa rasa bersalah)
Indah dan Alma  : “Hai..”
Ansyori  : “Lo ngapain? Ko bisa nyampe disini?” (setengah berbisik)
Alma    : “Ini siapa Beng?”
Ansyori : “Ini temen gua di kampung, dia baru pindah ke sini namanya Hari. Hari ini Alma dan  Indah”
Anya     “Oh gitu, ko bisa di kampus ini? Kuliah disini juga?
Hari       : “Ga, gue kesini buat nyari Ima”
Alma   : “Ima? Ada hubungan apa lo sama Ima?”
Hari      : “Gue suka sama Ima” (semangat)
Indah    : “Gila banget nih orang, langsung bilang suka ckckck”(bergumam)
Ansyori menjelaskan kenapa mereka bisa bertemu dan Hari memaksa Indah dan Alma untuk membantu dia mendapatkan Ima.
Hari       : “Yan, bisa bantu gue kan?” (sok akrab)
Alma    : “Emm, gimana yah?”
Indah    : “Iya aja, daripada Ima frustasi karena diputusin Billy. Kan ada penggantinya”
Alma    : “Tapi masa tukang biskuit gini?”
Ansyori  : “Plis, bantuin temen gue ini” (sedikit memelas)
Indah dan Alma : “Oke lah” (ragu ragu)
Hari      : “yey, makasi temen temen”
Rencana telah disusun, ketika Ima lewat Hari menghampiri Ima.
Hari       : “Hei, kamu eneng yang beli biskuit kemaren ya?”
Ima    : “Iya, kenapa?”
Hari       : “Eh kemarin uang kamu jatuh , jadi sekarang aku ingin mengembalikannya”
Ima    : “Oh, makasih. Untung yang nemuin orang yang jujur kayak kamu (didalam hati Ima
bergumam, ternyata masih ada ya orang baik kayak dia walaupun dia miskin), oh ya nama gue Ima” (mengulurkan  tangan)
Hari       : “Nama gue Hari,   kamu mau pulangkan? Bareng yuk . .
Ima    : “Ga deh, aku kalau pulang dijemput mami “
Hari       : “Ya udah, sebelum mami kamu datang bolehkan aku nemenin nunggu”
Ima dan Hari semakin akrab, dan ketika Mami Ima datang
Mami  : “Ima, ngapain sih duduk berdua sama dia?” (melihat Hari dengan sinis)
Ima    : “Ga ada salahnya kan Mi? Hari anaknya baik kok”
Mami  : “Tapi kan dandanannya kayak gitu, beda banget sama kamu. Ga pantes (emosi) ayo pulang” (menarik Ima ke mobil)
Ima    : Hari, maaf ya
Hari       : “Iya, ga apa kok” (tertegun)
Walaupun cinta berat di orang tua , tetapi kedekatan Hari dan Ima membuat mereka makin cinta, namun hubungan mereka sangat ditentang mami Ima.
Alma    : “Tok tok tok” (mengetuk pintu)
Mami  : (membuka pintu) “Ia, eh Alma dan Indah.”
Indah    : “Imanya ada kan Tan?”
Mami  : “Ada didalam, silakan masuk”
Alma    : ”Makasih Tan..”
Tiba-tiba Hari datang
Alma    : (berbisik ke Mami) “Tan , kami lagi ngejodohin cowok ini sama Ima”
Indah    : “Naaah itu Hari”
Mami  : “Apaa ?? Tukang biskuit ini ??”
Hari       :” Eh mami “(nyalamin Mami)
Mami  : (melepaskan tangan secara paksa)
Hari       : “Nih souvenir dari Arab” (sambil memegang kaleng biskuit)
Mami  :  “Apaan dari arab ? Warung sebelah aja ada biskuit murahan gini”
Ima    : “Eh Harii , udah lama ? Yok capcuuss”
Alma    : “Kami pergi dulu Tan”
Indah    : “Bye Taan”
Mami  : “Eh, Ima kamu ga boleh pergi sama tukang biskuit itu!!”
Ima    : “Yok cepetan kabur”
Hari       : “Ga, kita ga boleh kabur kabur gini. Aku serius sama kamu aku rela kok dimarahin sama
mami kamu. Ini demi cinta kita”
Ima    : “Tapi..”
Mereka pun masuk ke rumah
Mami  : “Eh kamu berani ya bawa kabur anak saya”
Hari       : “Ga Tante, kami ga mau kabur. Kami justru akan membuktikan kesungguhan kami”
Mami  : “Ga, Mami ga setuju”
Ima    : “Tapi aku cinta bang Hari mi ..”(memegang tangan Hari)
Mami  : “Cinta? Ngerti apaan kalian tentang cinta?”
Alma    : “Kenapa sih Tante tentang hubungan mereka?”
Mami  : “Jelaslah, kerjaannya aja cuma dagang biskuit mana mungkin sama Ima anak
konglomerat kaya..”
Hari       :”Baik Tan, saya akan membuktikan kalau saya pantas dengan Ima” (emosi)
Mami  : “Heh, buktiin aja” (sombong)
Hari meninggalkan rumah Ima ia benar benar tersakiti  karena kata kata Mami Ima sementara di rumah Ima .
Ima    : “Mi, plis terima Hari” (memohon)
Mami  : (hanya diam)
Indah    : “Tolong Tan, Tante ga kasian liat Ima”
Alma    : ”Hari itu cowok yang baik yang bisa menjaga Ima”
Mami  : ”Oke, kalau dia bisa membuktikan kalau dia bisa membahagiakan Ima”
Keesokan harinya , Hari kembali berjualan biskuit , ia tak mengenal kata pantang mundur
Hari       : “Eh gue punya taktik baru supaya dagangan gue cepet laku”
Ansyori   : “Gimana ?”
Hari pergi berjualan dan Ansyori melihatnya dari kejauhan
Hari      : “Biskuit Biskuiit , yok semua beli biskuit , ayo kita semua makan biskuit” (goyang biskuit)
Ansyori  : “Waah ide bagus nih upload Youtube aah”
Ansyori  : (menghampiri Hari) eh Hari , gua cabut dulu yah , eh ide lo boleh juga”
Beberapa minggu kemudian tepatnya pada pagi hari , banyak orang2 berkumpul di depan kost Ansyori dan Hari . Tiba – tiba datang panggilan dari berbagai perusahaan biskuit dan mengajaknya untuk bergabung bersama dia karena melihat video goyang biskuit yang di upload oleh Ansyori. Akhirnya Hari bergabung dengan perusahaan “BaJay” Bakrie Jay .
Alma dan Indah menghampiri kontrakan Hari dan….
Alma    : “Ngapain sih Hari? Kontrakan lo mau dibakar yaa ?”
Hari       : “Enak aja lu , sekarang gue udah jadi pemilik perusahaan terkenal sejagat desa “BaJay”
Bakrie Jay”
                                                                           
                                                                            Indah    : “Seriuuss ??”
Hari       : “Yaelah ga punya internet ya ? NDESHO ! “
Alma    : “Emm, berarti lo udah bisa dong ngebuktiin sama Maminya Ima kalau lo itu udah
terkenal”
Indah    : “Dan lo bisa dapetin restunya Mami Ima”
Hari       : “Oh ia, kita langsung ke rumahnya Ima aja yok”
Indah dan Alma sampai dirumah Ima dengan nafas terengah engah
Indah    “Tante tante
Alma    : “Tante udah tau kan kalau pacarnya Ima , Hari udah terkenal dan punya BaJay
Mami  :BaJay?
Anya    : “Iya, itu Bakery Jay. Pemilik Perusahaan terkenal itu , Tan”
Dihalaman depan rumah Ima terdengar suara ribut
Hari       : “Ima Ima” (berlari lari)
Ima    : “Bang Jay” (menengok melalui jendela)
Mami  : “Itu kenapa sih ribut ribut diluar?”
Ima    : “Kita keluar aja Mi (Ima dan mami berjalan ke luar) Ima membuka pintu”
Hari       : (berlutut) Ima, kupinang kau dengan biskuit (sambil melirik ke arah Mami Ima)
Mami  : Mami setuju kok
Ima    : Aaa, makasi Mi (senyum bahagia)
Akhirnya Hari dan Ima mendapatkan restu dari Mami Ima dan hidup bahagia. Cinta tak perlu hal hal yang besar, mewah, dan elegan, cinta dapat dimulai dari hal yang kecil seperti biskuit yang dibutuhkan hanya ketulusan cinta saja .